Proses Produksi
Proses produksi pembuatan batik dimulai dengan menyiapkan
peralatan dan perlengkapan.
Setelah itu membuat motif atau pola batik pada kain. Lalu proses
membatik dapat dimulai dengan menggunakan canting yang telah dicelupkan pada
malam (lilin) yang sudah dicairkan dan disaring. Setelah selesai proses
membatik tahapan selanjutnya adalah pewarnaan. Setelah proses pewarnaan kain
direbus pada air mendidih untuk menghilangkan malam. Kemudian kain dicuci
bersih lalu dijemur. Setelah di jemur, kain batik yang sudah jadi dikemas.
Dalam proses pengemasan, tidak ada label yang menandakan bahwa produk batik
yang dikemas merupakan produk batik dari Sekar Kedhaton.
Peralatan Produksi
Peralatan-peralatan yang digunakan untuk proses produksi antara
lain: canting, wajan, kompor, gawangan, saringan malam, dhingkllik (tempat
duduk), bak celup, timbangan, dan taplak. Di KUB Batik Sekar Kedhaton terdapat
peralatan produksi yang sudah tua dan rusak. Adapun peralatan yang perlu
diganti adalah gawangan dan timbangan. Timbangan yang dibutuhkan untuk proses
produksi adalah timbangan analitik. Timbangan ini dibutuhkan untuk menakar
pewarna yang digunakan untuk pewarnaan batik supaya takarannya tepat. Kondisi
gawangan dan timbangan analitik yang rusak akan menghambat jalannya proses
produksi.
Sistem Produksi
Sistem produksi di KUB Batik Sekar Kedhaton menggunakan sistem
produksi berdasarkan pesanan dari konsumen. Setiap anggota mengerjakan pesanan
yang didapat dengan sistem borongan, dimana setiap anggota menyelesaikan
pesanan per lembar batik.
Dengan adanya sistem produksi berdasarkan pesanan, bukan berarti
pengrajin tidak melakukan kegiatan produksi. Apabila tidak ada pesanan dari
konsumen, pengrajin tetap melakukan produksi batik di rumah masing-masing
(bukan di sanggar Batik Sekar Kedhaton) agar tidak membebani pengrajin yang
usianya sudah lanjut.