Tampilkan postingan dengan label Lilin Batik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lilin Batik. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 November 2014

LILIN Batik Bagian II (lanjutan)

6.      Lemak
Lemak dihasilkan oleh hewan maupun tumbuhan. Pada suhu kamar lemak hewani berupa bahan padat, sedang lemak tumbuhan umumnya merupakan bahan cair. Lemak hewani yang sering dipakai adalah lemak dari kambing, kerbau dan sapi, warna putih. Lemak tumbuhan yang sering dipakai, minyak kelapa, minyak sawit.
Kalau “njebor”(mencampur) bahan lilin pada musim panas,jumlah minyak atau Kendal dikurangi, dalam musim hujan atau dingin jumlah minyak atau Kendal ditambah supaya lilin lebih lentur. Sifat keduanya, baik dari hewan maupun tumbuhan tidak memiliki daya rekat, tidak mudah mengkarbon, tidak menguap, menambah campuran lilin menjadi lebih lemas.
Pemakaian lemak ini dimaksudkan untuk mempercepat lilin menjadi eceran bila dipanasi. Apabila lemak ini digunakan dalam campuran lilin kelowong maupun lilin tembokan, mempermudah lepasnya lilin waktu kain dilorod. Bila lemak hewani diganti dengan minyak, tiap 1 kg lemak diganti dengan 600 cc minyak tumbuhan.
7.   Lilin bekas dipakai membatik (= lilin glodok=lilin lerob)
Lilin bekas merupakan lilin yang dikumpulkan waktu melorod kain. Lilin ini dari sedikit demi sedikit dikumpulkan, setelah terkumpul, lilin bekas ini dibersihkan lebih dahulu dari kotoran dan cairan. Caranya ialah lilin direbus sampai airnya menguap. Kalau lilin ini setelah dipanasi mulai cair, api pemanas harus dikecilkan, dan terus diaduk supaya tidak tumpah. Tanda air telah hilang dari lilin bekas ini ialah lilin cair sudah tidak berbuih.lilin cair ini kemudian dituang pada cetakan lilin melalui saringan. Kualitas lilinbekas ini perlu dikaji faktanya, apabila lilin berasal dari batik tulis halus, terutama batik tulis dengan dasar putih, lilin bekasnya akan lebih bagus kualitasnya bila dibandingkan lilin bekas yang berasala dari produksi kain cap.
Sifat: apabila lilin bekas ini di panasi terus menerus akan mudah rusak dan lengket pada wajan atau Loyang cap karena minyak berkurang saat dipanaskan.Pemakaian: Lilin bekas ini dapat dipakai untuk pengisi bila membuat campuran lilin penutup warna atau lilin binton (menutup warna biru). Lilin bekas ini dapat langsung digunakan, atau diperbaiki lebih dahulu kualitasnya dengan menambah bahan pokok lilin, tergantung keperluannya.
b.   Golongan lilin batik.
Ada beberapa nama lilin campuran bahan pokok lilin dengan fungsi yang berbeda:
1.   Golongan lilin batik tulis (terutama Yogyakarta dan Surakarta)
Fungsi lilin batik tulis harus dapat tahan lama selama proses membatik dan proses pewarnaan. Lilin batik tulis harus lebih rekat dan ulet, hal ini dapat dipenuhi dengan menggunakan lilin lebah dan mikrowas dalam resep campuran lilinnya.
a.       Lilin klowong batik tulis: ialah campuran bahan pokok lilin dengan resep tertentu. Sifatnya: mudah lepas apabila dikerok, tidak member bekas pada mori, tahan lama. Daya tembus pada mori besar, dan member bekas canting bagus (gilig) dan padat. Gunanya untuk membatik klowong ini digunakan untuk membatik klowong, ngrengreng dan nerusi, jadi membatik pada kedua belah permukaan kain.
b.      Lilin tembok batik tulis: ialah campuran bahan pokok lilin dan lilin bekas tertentu. Sifatnya: daya rekat pada mori besar, tahan lama, ulet, tidak mudah patah. Gunannya untuk menutup bidang dasar motif batik yang tetap berwarna putih, menutup dasaran kain yang tetap putih atau disebut tembokan bledak, dan untuk menutup seret, bagian kedua ujung dari kain, supaya tetap putih setelah jadi kain panjang.
c.       Lilin tutupan/lilin biron batik tulis: ialah campuran bahan pokok lilin dan lilin bekas tertentu . sifatnya: daya tembus yang baik, mudah lepas bila dilorod dan tidak ada bekas (nabet) pada kain putih. Digunakan menutup bagian biru wedelan atau warna lain, pada batik tulis, batik cap, maupun batik lukis. 
2.   Golongan lilin untuk batik cap.  
Apabila resep lilin batik cap dibandingkan dengan resep lilin batik tulis, lilin batik cap menggunakan lebih banyak parafin dan gondorukem dari pada batik tulis.
  •  Lilin klowong batik cap. Ini adalah campuran lilin berfungsi untuk mengecap klowong, ngengrengan dan terusan,.  bagian ini nantinya akan diberi warna soga. Mempunyai sifat mudah dikerok.
  • Lilin tembokan batik cap. Ini adalah campuran lilin berfungsi untuk menembok bidang dasar putih dan lainnya yang harus putih pada batik cap, dipakai untuk mencap tembokan ngengrengan dan terusan.
  •  Lilin jeblongan. Ini adalah campuran lilinberfungsi untuk mengecap dengan cara sekali cap sudah menutup bagian klowong dan tembokan, atau bagian yang akan diwarnai soga dan bagian yang tetap putih.. Pembuatan batik cap bertujuan mempercepat proses produksi batik dengan cara penempelan lilin pada kain putih tidak menggunakan canting tulis tetapi dengan canting cap. Kain putih yang telah di cap lilin kemudian dapat segera diproses pewarnaan dan segera jadi produksi batik yang dapat dinikmati.
3.   Golongan lilin batik tulis/cap untuk motif nitik
  • Untuk membatik/ mencap motif nitik memerlukan suatu campuran bahan pokok lilin dengan resep tertentu, yang kuat, bersifat hamper sama dengan lilin tembokan. Pemberian dammar supaya lebih sedikit pada campuran lilin tembokan.
  • Sifat lilin ini kuat, kalau terlihat tapak bekasnya, maka garis-garis nitik, atau ornament nitik yang berbentuk persegi dan persegi panjang pada mori, dapat jelas dan tajam.
4.   Golongan lilin untuk batik lukis
  • Lilin untuk batik tulis, karena sifatnya menutupnya hanya satu jalan, berarti tidak melalui proses gerakan mekanis (medel, ngerik, mbintoni) yang banyak, jadi sifat lilin tersebut tidak perlu ulet sekali dan tidak perlu rekat sekali maka dapat dibuat dengan resep lilin yang sesuai dengan lilin batik klowong cap maupun lilin batik tembokan cap.
5.   Lilin untuk batik sutera
  • Digunakan lilin jeblongan, pada temperature rendah sudah dapat cair, sehingga untuk membatik dengan canting lilin dapat keluar dengan mudah. Lilin ini mempunyai daya rekat tinggi. Pembatik harus sabar apabila membuat cecek karena temperature beku lilin rendah sehingga lama menjadi padat.

Jumat, 13 September 2013

Menjebor atau mebuat lilin batik.

Menjebor berarti membuat suatu jenis lilin batik. Bahan pokok lilin adalah dammar, gondorukem, parafin, mikrowas, lilin bekas, dan lemak. Bahan yang diperluakan disiapkan dahulu. Alat disiapkan juga seperti: kenceng dari tembaga, serok yang berlubang dengan tangkai yang panjang, pengaduk dari kayu yang panjang, kompor, saringan lilin dan cetakan lilin segi empat panjang dari seng atau alumunium.

Membuat campuran bahan pokok lilin, membutuhkan banyak pengalaman, dan harus memperhatikan sifat-sifat pokok dari masing-masing bahan, dan diperhitungkan juga campuran tersebut secara ekonomis. Bahan lilin pokok bila dipanasi mempunyai trayek leleh, membutuhkan waktu tunggu, sehingga dapat cair sempurna.

Cara menjebor atau memasukan dalam kenceng diurutkan bahan yang mempunyai titik leleh yang tinggi, ditunggu sampai meleleh cair semua, kemudian dimasukan bahan lilin yang mempunyai titik leleh lebih rendah berikutnya, begitu seterusnya. Seperti dammar (mata kucing), gondorukem, dan bahan pokok lilin lainnya mencairnya membutuhkan waktu. Dari saat mulai mencair sebagian sampai seluruhnya mencair diperlukan waktu dan perlu diaduk sambil memasukan bahan lilin yang lain seperti : dammar, gondorukem, parafin, lilin bekas, kemudian terakhir adalah lemak. Urutan memasukan bahan pokok dalam kenceng penjeboran sangat penting diperhatikan, karena kalau tidak dipenuhi urutannya tidak akan menjadi campuran yang rata, homogen, dan tidak dapat digunakan untuk membatik. Kalau bahan lainnya sudah dimasukan, adukan selalu dilakukan untuk mendapatkan campuran yang homogeny, menghindari adanya buih yang menyebabkan lilin panas meluap. Setelah campuran masak, dengan  tanda adukan terasa ringan dan tidak berbuih, berarti lilin telah siap untuk dituangkan pada cetakan lilin melalui saringan. Sebaiknya cetakan lilin ditaburi tipis dengan tepung tapioca sebelum dituangkan lilin, supaya bila sudah dingin dan akan dilepas dari cetakan, lilin mudah lepas. Perbandingan jumlah bahan pokok lilin dan lilin bekas ini juga tergantung pada kasar/halusnya lilin batik yang dibuat.

Minggu, 08 Juli 2012

Macam Lilin Untuk Membatik

Apakah yang dinamakan lilin “batik atau malam” dalam pembatikan? Dibawah ini akan diuraikan hasil dari laboratorium maupun di lapangan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Kerajinan dan Batik Departemen Perindustrian, membuat produksi campuran lilin yang tepat sesuai sasaran penggunaan.
Lilin dalam bidang pembatikan adalah suatu campuran padatdari beberapa bahan-bahan pokoklilin. “Baham pokok Lilin” adalah bahan-bahan asli dari alam dengan nama perdagangan sebagai berikut :  
a.       Paraffin putik, lilin gas, lilin getuk, B.P.M, putih, paraffin kuning, lilin B.P.M. kuning,
b.      Microwas
c.       Lilin lebah
d.      Gondorukem, hars, harpus
e.       Mata kucing, damar
f.       Kendal, lemak (gajih dari hewan), minyak kelapa
Iklan Gratis - Pasang Iklan Baris Tanpa Daftar Gratis Langsung Tayang!
Gurah

Entri Populer