Potensi alam
Yogyakarta sangat banyak kontribusinya dan mempunyai andil yang cukup besar
untuk terciptanya
ragam hias dengan pola-pola yang mengagumkan. Sekalipun ragam hiasnya tercipta
dari alat yang konfensional dan proses kerja yang terbatas, namun
hasilnya merupakan karya seni yang amat tinggi nilainya. Jadi, kain batik-tulis
bukanlah hanya sekedar kain, melainkan telah menjadi suatu bentuk seni yang
diangkat dari hasil cipta, rasa dan karsa pembuatnya.
Motif-motif ragam
hias biasanya dipengaruhi dan erat kaitannya dengan faktor- faktor:
1)
Letak geografis,
2)
Kepercayaan dan adat
istiadat;
3)
Keadaan alam
sekitarnya termasuk flora dan fauna; dan
4)
Adanya kontak atau
hubungan antar daerah penghasil batik; dan
5)
Sifat dan tata
penghidupan daerah yang bersangkutan.
Beberapa nama ragam hias atau motif
batik Yogyakarta antara lain: Parang, Banji,
tumbuh-tumbuhan menjalar, tumbuh-tumbuhan air, bunga, satwa, Sido Asih, Keong
Renteng, Sido Mukti, Sido Luhur, Semen Mentul, Sapit Urang, Harjuna Manah,
Semen Kuncoro, Sekar Asem, Lung Kangkung, Sekar Keben, Sekar Polo, Grageh
Waluh, Wahyu Tumurun, Naga Gini, Sekar Manggis, Truntum, Tambal, Grompol, Ratu
Ratih, Semen Roma, Madau Broto, Semen Gedhang, Jalu Mampang dan lain
sebagainya. Masing-masing motif tersebut memiliki nilai filosofis dan makna
sendiri.
Adapun makna
filosofis dari batik-batik antara lain:
- .Sido Asih mengandung makna si pemakai apabila hidup berumah tangga selalu penuh dengan kasih sayang
- Sido Mukti mengandung makna apabila dipakai pengantin, hidupnya akan selalu dalam kecukupan dan kebahagiaan;
- Sido Mulyo mengandung makna si pemakai hidupnya akan selalu mulia;
- Sido Luhur mengandung makna si pemakai akan menjadi orang berpangkat yang berbudi pekerti baik dan luhur;
- Truntum3 mengandung makna cinta yang bersemi;
- Grompol artinya kumpul atau bersatu, mengandung makna agar segala sesuatu yang baik bisa terkumpul seperti rejeki, kebahagiaan, keturunan, hidup kekeluargaan yang rukun;
- Tambal mengandung makna menambah segala sesuatu yang kurang. Apabila kain dengan motif tambal ini digunakan untuk menyelimuti orang yang sakit akan sebauh atau sehat kembali sebab menurut anggapan pada orang sakit itu pasti ada sesuatu yang kurang;