Tampilkan postingan dengan label motif bataik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motif bataik. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 September 2015

Motif-Motif Batik Yogya

Potensi alam Yogyakarta sangat banyak kontribusinya dan mempunyai andil yang cukup besar untuk terciptanya ragam hias dengan pola-pola yang mengagumkan. Sekalipun ragam hiasnya tercipta dari alat yang konfensional dan proses kerja yang terbatas, namun hasilnya merupakan karya seni yang amat tinggi nilainya. Jadi, kain batik-tulis bukanlah hanya sekedar kain, melainkan telah menjadi suatu bentuk seni yang diangkat dari hasil cipta, rasa dan karsa pembuatnya.
Motif-motif ragam hias biasanya dipengaruhi dan erat kaitannya dengan faktor- faktor:
1)    Letak geografis,
2)    Kepercayaan dan adat istiadat;
3)    Keadaan alam sekitarnya termasuk flora dan fauna; dan
4)    Adanya kontak atau hubungan antar daerah penghasil batik; dan
5)    Sifat dan tata penghidupan daerah yang bersangkutan. 
 Beberapa nama ragam hias atau motif batik Yogyakarta antara lain: Parang, Banji, tumbuh-tumbuhan menjalar, tumbuh-tumbuhan air, bunga, satwa, Sido Asih, Keong Renteng, Sido Mukti, Sido Luhur, Semen Mentul, Sapit Urang, Harjuna Manah, Semen Kuncoro, Sekar Asem, Lung Kangkung, Sekar Keben, Sekar Polo, Grageh Waluh, Wahyu Tumurun, Naga Gini, Sekar Manggis, Truntum, Tambal, Grompol, Ratu Ratih, Semen Roma, Madau Broto, Semen Gedhang, Jalu Mampang dan lain sebagainya. Masing-masing motif tersebut memiliki nilai filosofis dan makna sendiri.

Adapun makna filosofis dari batik-batik antara lain:
  • .Sido Asih mengandung makna si pemakai apabila hidup berumah tangga selalu penuh  dengan kasih sayang
  • Sido Mukti mengandung makna apabila dipakai pengantin, hidupnya akan  selalu dalam kecukupan dan kebahagiaan;
  • Sido Mulyo mengandung makna si pemakai  hidupnya akan selalu mulia;
  • Sido Luhur mengandung makna si pemakai akan menjadi orang berpangkat yang berbudi pekerti baik dan luhur;
  • Truntum3 mengandung makna cinta yang bersemi;
  • Grompol artinya kumpul atau bersatu, mengandung makna agar segala sesuatu yang baik bisa terkumpul seperti rejeki, kebahagiaan, keturunan, hidup kekeluargaan yang rukun;
  • Tambal mengandung makna menambah segala sesuatu yang kurang. Apabila kain dengan motif tambal ini digunakan untuk menyelimuti orang yang sakit akan sebauh atau sehat kembali sebab menurut anggapan pada orang sakit itu pasti ada sesuatu yang kurang; 

Iklan Gratis - Pasang Iklan Baris Tanpa Daftar Gratis Langsung Tayang!
Gurah

Entri Populer